Senin, 02 September 2013

BALI dan keindahannya

Masih seputar Bali_ _ _ _ _

Indonesia itu memang cuilannya surga kali ya. Kita nggak akan nemukan pemandangan hijau biru coklat yang kontras dan seirama kalau nggak di Indonesia. Kalau nggak percaya, tengok negara timur tengah , sebagian besar warna mereka adalah coklat. Maka, sudah sepatutnya kita bersyukur lahir di bumi pertiwi ini.

Back to Bali..


Keindahan pantai di Bali emang sudah tersohor ke seluruh dunia, nggak hanya di Indonesia. Apalagi dilengkapi dengan pabrik ‘susu’ nya dipinggir pantai #tepokjidat..


Pantai Tanjung Benoa
Di pantai ini pemandangannya biasa aja sih menurutku. Yang menarik di tempat ini banyaknya fasilitas permainan air yang ada. Kalau aku sih nggak begitu suka pantai, lebih suka pegunungan. Tapi kalau liat orang diving, parasailing, jetski, aku juga ngiler :(

Disini permainan airnya banyak banget. Mulai dari yang cuma naik kapal (Glass bottom ship), walking in the water, banana boat, jetski, parasailing, diving, sampe terbang di atas semacam pelampung yang ditarik boat.
Sudah jauh – jauh sampe di Bali, rugi donk ya kalo nggak menjelajah. Kalo yang lain milih buat istirahat dan makan siang, aku ngajak babe and nyak buat jalan ke pulau seberang. Iya,,ini yang paling aman yang nggak basah dan bisa ngajak orang tua. Per orangnya 50.000, tiap kapal diisi 10 orang. Kita diseberangin ke pulau lain, buat liat penangkaran penyu. Nyebrang ke pulau penyu kira – kira 20 – 30 menit. Ditengah laut, kita diberhentikan sebentar buat ngasih makan ikan. Tiap kapal sudah bawain bekal roti tawar 4 – 5 bungkus buat si ikan. Setelah itu, kita lanjut. Dan sampailah di pulau penangkaran penyu yang ke... (lupa. Ada 4 tempat, tapi lupa kita dibawa ke pulau ke berapa, hihi). Waktu masuk ke tempat penangkarannya, kita bayar lagi @5.000 sebagai donasi untuk penangkaran penyu disana.

Seperti yang aku bilang di bahasan sebelumnya, kalo orang Bali itu sangat menjaga keharmonisan alam. Terbukti, mereka selalu ingat berbagi dengan si ikan.

Ini liputannya :
Di tengah laut. Waktu ngasih makan si ikan

Tiba juga di Penangkaran Penyu

Penyu umur 1 bulan. Belum boleh dipegang apalagi di ajak foto

Nah ini yang sudah boleh diajak pose bareng ^^

Ini yang sudah sepuh. Umur 15 - 75 tahun

Sayonara Tanjung Benoa




Pantai Sanur
Pantai Sanur, Kuta, Tanah Lot itu sudah terkenal sejak jaman baheula. Kalo ngomongin pantai di Bali, nggak ada yang kotor. Jernih semua, bahkan anginnya sepoi – sepoi, nggak panas, nggak kayak Pantai Kenjeran di Surabaya,hehehe ^^.

Tapi, di Sanur ini lautnya berbatu, jadi nggak bisa langsung nyemplung gitu aja kalo dari pinggiraan pantai. Di pantai ini keunggulannya adalah ombaknya. Wuih,,buat para surfer disini waktunya show out. Kalo nggak bisa surfing, disini disediain kano yang harga sewa nya 20.000. (kalo masa liburan 20.000/jam, kalo hari biasa 20.000 sampe bosen). Yang agak ngeri di sini banyak anjing berjemur (udah kayak bule aja tuh anjing). Bukan takut digigit atau dikejar sih, tapi masalahnya si anjing ini bulunya nggak kece, kayak bulu anjingnya Will Smith waktu jadi zombie di film I'm Legend itu loh, apalagi kalo mereka pas melet - melet. Serius deh. Jadi ngeri liatnya.

Ini liputannya :

Wellcome to Sanur



Nih salah satu guguk yang bikin ngeri

Ada Babe guweh ikut kepotret

Kano

Padang pasir?
NO. Ini masih di Sanur :)
(1)
(2)
(3)
Dari gambar (1) sampai (3) itu ada orang nyebrang ke kapal yang di tengah itu lho. Jalan dengan berpijak dari batu karang ke batu yang lain. Bisa nahan ombak gitu deh jalannya. Keren ih ^^



Pantai Pandawa
Pantai Pandawa? Belum pernah denger tuh.
Emang iya. Ini pantai baru.

Lebih dikenalnya sih Pantai Kute Terbaru. Ini satu – satunya pantai yang pake ticketing. Why? Karena dibukanya pantai ini murni swadaya dari masyarakat sekitar tanpa campur tangan pemerintah. Di pantai inipun masih dibangun. Yakin deh, tahun depan pantai ini bakal jadi primadona baru di Bali. Yang berjualan makanan dan minuman di pantai ini masih masyarakat sekitar, jadi harganya masih murah dibanding pantai yang sudah sepuh. Contohnya, jagung bakar disini masih 5.000 / buah. Kalo di pantai Kute sudah 15.000 keatas / buah.

Waktu sampe di pantai ini, yang ada Cuma decak kagum dan Cuma bisa bilang “Subhanallah”. Ini Maldives nya Indonesia (menurutku sih).

Yang khas disini, jus rumput lautnya. Rumput laut yang fresh diolah sendiri selama berhari – hari trus di jadikan minuman.

Dengan bangga, saya hadirkan keindahan Pantai Pandawa :

Jalan terjal yang nampak dari bis. Aslinya lebih kece




Ini warung tempat beli Juice Rumput Laut, dan banyak produk rumput laut lainnya

Ini Juice Rumput Lautnya
Juice nya simpel, background nya itu loh.. ~wiii

Bening banget kan? ;)


Eh,,nimbrung ya ^^
See?
Keindahan mana lagi yang kau dustakan dari negeri tercinta  ini? ;)

Minggu, 01 September 2013

BALI dan Eksotikanya

 Alohaa.. Akhirnya bisa hadir lagi di blog kece ini yag sudah cukup lama terlantar *nyapu *ngepel *bersihin sarang laba2
Kangen juga buat cuap-cuap disini. Mmmm,,kali ini aku bakal sedikit mengupas tentang Bali. You know Bali?
Bali adalah pulau kecil persis di sebelah timur pulau jawa, yah kalau dibanding Jawa. Pulau kecil yang lebih tersohor daripada Indonesia sendiri. Pulau sejuta keindahan :) 

Sekarang, mari mari kita cerita sedikit tentang Bali dan seluk beluknya. Mulai dariii....


1. Bali dulu dikenal dengan Pulau Seribu Pura, karena mayoritas penduduknya beragama hindu maka dari itu hampir di setiap sudut ada Pura. Tapi sekarang julukan itu sedikit memudar, karena sekarang sudah banyak pendatang dan disana masjid pun juga sudah ribuan, maka julukan Bali Pulau Seribu Pura sudah tidak lazim digunakan.

2. Pulau Dewata. Disebut demikian karena Bali dianggap sebagai tempat bersemayamnya para Dewa.

3. Ibukota Bali adalah Denpasar. Mengapa namanya Denpasar? Denpasar berasal dari 2 kata, yaitu Den yang berarti Utara dan Pasar yang artinya juga pasar. Artinya Ibukota Bali terletak di sebalah utara pasar.

4. Oiya, kalau kita nyebrang pake kapal dari Jawa ke Bali, pasti jalurnya dari Ketapang (penyebrangan di Jawa) – Gilimanuk (penyebrangan di Bali) kan yaa. Nah Gilimanuk ini juga ada artinya. Dalam bahasa Bali, Gili = kecil dan Manuk = hutan, yang jika disambung artinya menjadi Hutan Kecil.

Yang perlu aku informasikan disini adalah memang sepanjang jalan di Gilimanuk itu memang suasananya seperti Jurrassic Park. Asli. Keren. Pohon di kanan kiri jalan lebat banget, bahkan nggak sedikit yang pohonnya sampe berjenggot (helai helai diantara daun yang kayak rambut).
Dan, yang akan terasa ketika memasuki Gilimanuk adalah udaranya. Sejuk, bersih dan segar.

5. Kalau kita rombongan wisata ke Bali, kita harus pake guide Bali untuk perjalanannya. Why? Ini merupakan salah satu bentuk dukungan pemerintah untuk memajukan pariwisata Bali dan penduduknya. Kalau kita nggak pake guide, kita bakal di denda Rp. 5.000.000 atau penjara 3 bulan. Walaupun itu yang kena pihak travel sih, tapi pasti pihak travel juga nggak mau ambil resiko :p.

6. Kalau di Jogja ada Kota Gedhe sebagai pusat kerajinan perak, di Bali ada juga. Namanya desa Celuk. Yang unik disini adalah kerajinan ini nggak pake alat, semuanya made by hand :D.
Trus yang aku suka, kalau kita beli kerajinannya, perhiasan itu bakal dimasukkan ke dalam tempat semacam besek tapi ukuran mini. No plastic, save Earth :)

Kalau secara ekonomi, desa Celuk ini merupakan daerah terkaya di Bali. Dan desa yang dianggap miskin disini adalah Trunyan.

7. Di Bali ada makanan khas yaitu Pie Susu. Tempat pembuatan pie susu yang terenak ada di Jl. Nangka. Ada juga Lawar (lupa makanan apa tapi disitu dilengkapi dengan kaki babi), ada juga Babi Guling, Ayam Betutu yang pedasnya nendang.

Selain itu ada sambal khasnya, namanya Sambal Matah. Sambal yang semua bahan – bahannya dari bahan mentah. Cara bikinnya : Cabai, sere, bawang merah diiris tipis. Kemudian dimasukkan kedalam trasi yang sudah dilarutkan dalam minyak kelapa dan sedikit garam. Wolaa!! Jadi deh sambal matah. Rasanya unik dan enak :)



Uuuumm,, sekarang mau belajar tentang serba serbi Bali sedikit yuk ^^

S A R U N G
Di Bali, sering kita jumpai pohon di kasih sarung. Itu buat apa ya? Begini, jika ada pohon atau suatu tempat diberi sarung itu ada maksud tersendiri. Kalau sarung yang dipakai itu kotak2 hitam putih itu artinya tempat itu ada penunggunya, dan harus diberi sesajian sebagai tanda penghormatan sebagai sesama makhluk hidup agar nggak saling ganggu. Atau supaya makhluk itu tetap tinggal disitu dan menjaga tempat itu.

Tapi,,kalau ada tempat yang dikasih sarung putih atau kuning. Itu adalah tempat sembahyang. Karena warna putih dan kuning itu dianggap suci oleh warga Bali


K A S T A
Kasta itu untuk menunjukkan tingkatan pelapisan masyarakat Bali. Tapi, sekarang sudah nggak ada istilah Kasta, adanya Wangsa atau Wangse.

Ada 4 Wangsa :

Wangsa Brahma
Ini wangsa tertinggi bagi masyarakat Bali. Biasanya hanya untuk raja dan keturunannya. Orang yang ber-wangsa Brahma biasanya pakai nama depan Ida Ayu (untuk perempuan) dan Ida Bagus (untuk pria). Untuk rumah Wangsa Brahma ini disebut Griya atau Griye.

Wangsa Ksatria 
Wangsa kedua ini wangsa yang digunakan untuk masyarakat yang masih ada keturunan para ksatria atau pahlawan. Nama depan untuk wangsa ksatria biasanya AA atau Cok. AA itu Anak Agung, sedangkan Cok itu singkatan dari Cokorda / Cokor Ida. Kalau darah percampuran, misal ayah ksatria dan Ibu dari luar Bali, maka namanya bisa Ngurah. Tempat tinggalnya disebut Jero atau Puri

Wangsa Waisya 
Ini merupakan masyarakat Bali pada umumnya, biasanya yang bernama Wayan, Putu, Ketut.

Wangsa Sudra 
Kalau ini wangsa terendah. Mungkin karena ada darah percampuran dari orang tua yang bukan dari Bali. Nama – namanya misalnya : Made


B A H A S A
Indonesia gitu loh. Dalam satu pulau aja, ada banyak bahasa. Apalagi beda pulau. Jadi, kalau ke Bali kita juga harus mengerti sedikit banyak bahasa Bali, biar nggak salah tafsir. 

a. Untuk panggilan sehari – hari kalo di Jawa Timur ada Cak (untuk cowok) dan Ning (untuk cewek), di Jawa Tengah ada Kangmas (untuk cowok) dan Mbakyu (untuk cewek), di Jawa Barat ada Aa’ (untuk cowok) dan Teteh (untuk cewek). Di Bali ada juga, yaitu Bli (untuk cowok) dan Mbok (untuk cewek). 

Jadi, kalo orang Jawa yang cewek (terutama yang masih muda) dipanggil Mbok, jangan tersinggung. Itu bukan maksud me’nua’kan kok :p


b. Kalau kita belanja, biasanya banyak banget rayuan para penjual buat ngelarisin dagangannya. Salah satunya mungkin gini “Bapak / Ibu kan berjinah. Beli sekalian”. Jangan marah. Berjinah disini bukan berjinah yang porno, berjinah disini artinya berduit :)


c. Trus kalo misal lagi makan. Kita jangan nanya begini ke orang Bali “Bli sudah kenyang?”. Apalagi yang nanya cewek. Bahaya itu... bisa dikira ngajak ‘hubungan’

Kenyang (bahasa Indonesia) itu ya kenyang abis makan. Perut udah nggak laper lagi.
Tapi kalo di Bali, kenyang itu = (maaf) horny. Jadi, kalo mau nanya ke orang bali sudah kenyang apa belum, bahasa Bali nya Wareg, sama kaya bahasa Jawa. “Bli sudah ware?” 


d. Yang ini juga agak saru sih. Tapi buat pelajaran aja biar ngerti. Kalo di Jawa Tengah, celak celuk tuh artinya kan panggil – panggil (Dwilingga salin suara). Kalo di Jawa Timur, celak itu artinya eyeliner. Nah kalau di Bali, celak itu artinya ‘barang’ yang hanya dipunyai kaum adam *youknowwhatimean*. Jangan sampe kita keceplosan “Ngopo kok celak celuk wae”. Wohoooo... Danger! Apalagi buat cewek..


e. Panggilan buat ayah ibu. Banyak baanget panggilan buat ayah ataupun ibu. Ada abi, abah, ayah, bapak, papa, papi, babe, daddy, romo, dan sebagainya. Ada umi, ibu, mama, mami, biyung, bunda, emak, nyak, simbok, dan sebagainya.
Di Bali, mereka manggil ayahnya dengan Bape, atau kalau bahasa halusnya Aji. Kalo ibu, mereka manggilnya Memek (Baca pake “e” nya edan), tulisannya sih Meme. Jadi kalo ada orang Bali ngomong begitu, jangan dianggap rusuh atau jorok (walaupun geli juga sih dengernya), hooohoo 


f. Buat basa basi sama orang baru biasanya nawarin makan, nawarin apa gitu kan ya. Kalau mau ngajak / nawarin makan ke orang Bali, nanyanya “Sudah ngajeng belum?”. Ngajeng (bahasa Jawa) = Depan. Ngajeng (bahasa Bali) = makan


g. Buat nempatin suatu benda biasanya kita butuh wadah. Wadah kalo bahasa Indonesia atau bahasa Jawa itu tempat buat nampung suatu benda. Tapi kalo bahasa Bali, Wadah itu = keranda.


A D A T 
Setiap daerah pasti punya adat istiadat dan kebiasaannya masing – masing. Di sini, adat masih sangat dilestarikan.. 

a. Adat Menjaga Lingkungan

Masyarakat Bali masih mempercayai Tri Ite Kerane (Tiga Sebab Akibat), yang antara lain :

Menjaga hubungan antara Tuhan – Manusia
Masyarakat Bali punya jiwa religius yang tinggi. Bahkan ada beberapa rumah yang kemaren sempat aku lihat, punya pura yang besarnya lebih besar dari rumahnya sendiri.

Menjaga hubungan antara Manusia – Manusia
Selain itu, masyarakat Bali juga sangat toleransi terhadap sesama manusia. Kerukunan antarumat beragama disini terasa sekali. Sampai ada tempat ibadah untuk 5 agama dalam 1 lokasi yang bernama Puja Manggala. Disini Masjid terletak paling barat, karena kiblatnya mengarah ke barat (sebenarnya mengarah ke ka’bah sih), trus Pura berada paling timur karena kiblatnya juga arah timur. Keren ya toleransinya :)

Pemandangan dalam Masjid Ibnu Batutah
Agak kurang terawat sih kalo dibandingin masjid - masjid yang pernah aku singgahi

Gereja Protestan tepat di timur masjid

Vihara umat Budha diantara 2 gereja

Atap Gereja Katolik dan Pura
(gak sempat foto, keburu bisnya jalan)

Menjaga hubungan antara Manusia – Makhluk Lain
Makhluk lain disini banyak, ada hewan, tumbuhan, bahkan makhluk yang nggak nampak sekalipun.
Toleransi Manusia terhadap hewan itu diwujudkan dengan kalau misal kita ketemu hewan, sebisa mungkin dikasih makan. Nggak boleh sembarangan bunuh / berburu hewan. Misal ada burung trus kita tembak, nah itu bisa dipenjara kita kalau di Bali.

Toleransi Manusia terhadap tumbuhan juga kelihatan mulai dari masuk kawasan Bali. Semua tanaman rindang, dibiarkan tumbuh besar, dan nggak ditebang sembarangan. Itu yang bikin udara Bali sejuuuk dan adem.

Toleransi Manusia terhadap makhluk lain juga terpampang nyata disana. Seperti yang aku bahas sebelumnya diatas, jika dirasa ada suatu tempat yang berpenghuni, maka mereka memberinya “rumah” yang ditandai dengan sarunng kotak hitam putih itu. Kalo di pasar misalnya, ada tempat sesajian di sudut pasar buat tanda untuk berbagi rejeki istilahnya.

b. Adat Potong Gigi

Adat potong gigi (Pangur) masih menjadi tradisi yang sampai sekarang masih berlanjut. Pangur ini biasanya dilakukan untuk orang yang sudah dewasa. Kemaren lupa nanya sih tujuannya di pangur apaan. Kalo lagi ada acara beginian, acara besar – besaran lho. Klo di masyarakat Muslim Jawa (kurang paham juga kalo muslim di luar Jawa seperti apa) mungkin sudah seperti acara khitanan. Jadi, kalo di Jawa yang di khitan ‘properti’nya, kalau di Bali yang dikhitan giginya *mwihihihii

c. Adat Ngaben

Ngaben atau kremasi atau upacara pembakaran jenazah. Biasanya dilakukan secara massal. Bisa setahun, 2 tahun, 5 tahun ataupun 10 tahun sekali. Minimal setahun sekali.

Kalau misal ada yang meninggal dan belum sempat dikremasi, maka jenazah itu disemayamkan di makam sementara. Makam sementara itu ya bentuknya seperti kuburan pada umumnya, Cuma pinggirnya dikasih pager yang bentuk anyamannya seperti kurungan ayam, di atasnya di kasih payung. Ketika ada Ngaben Massal, makam itu digali lagi dan jenazahnya dikremasi


P E R G A U L A N 

Ngomongin soal pergaulan, banyak hal yang aku baru ketahui. Nggak tau deh, karena aku nya yang kuper atau...memang jaman sudah berubah. Yang mungkin ini hanya terjadi di Bali, atau mungkin di seluruh Indonesia.

Bali memang kota pariwisata, nggak kaget lagi kalau disana banyak bule berjemur dipinggiran pantai.
Kalau becandaan orang pantai sih namanya Sumur (alias susu dijemur). Tapi sekarang yang ngetrend bukan sumur lagi, tapi Susno Duaji (alias susu nongol dua biji). Buset dah, frontal amat yak. mwahahahahahaaa 

Begini.. Aku bisa cerita begini karena dari beberapa narasumbernya langsung. Dapet temen dari salah satu free chat yang lagi booming saat ini. Mereka ngajak jalan – jalan keliling Bali, tapi karena aku nggak tau Bali, ya aku tolak. Toh kalau aku diculik, ntar kasian bapak ibuku kehilangan putrinya tersayang #halah. 

Dari percakapan biasa akhirnya merambat ke sex juga. Ada yang usianya lebih tua, ada juga yang lebiih muda. Mereka cerita kalau mereka sudah sering ngelakuin free sex dari SMA, dan itu nggak cuma sama pacar, sama temen, bahkan pacar temennya pun pernah. Dan itu mereka lakukan secara rutin. Diantara mereka ada yang bilang “Kalau di Bali, punya anak dulu baru nikah teh. Tapi kalau sampai lahir duluan, itu baru pelanggaran, baru deh kena hukum”. Mungkin istilahnya uji coba kali ya. Ini anak orang bisa hamil kagak, kalo kagak bisa, kagak jadi dinikahin. Gituu.. bagiku ini masih tabu. Masih sesuatu yang aneh aja menurutku. Melakukan ‘hubungan’ diusia muda, secara rutin, pake test drive pula.. Cukup mencengangkan.
Yang jelas Bali akan selalu indah dengan budayanya..

Well. Nothing perfect in this world. Selalu ada sisi buruk dibalik sisi baiknya :)