Rabu, 13 Juni 2012

Amazing Journey to Bromo (Part 3)

Sempet mati surii buat cita tentang pesona Gunung Bromo..
Lanjutt!!!

_Di Dalam Mobil_
Karna udda malem pake banget maka penumpang di bangku tengah (Sipit n My Mom) langsung go sleep. Penumpang garda depan langsung serius liat jalan,,mungkin sampe ga berkedip.. Tapi,,penumpang garda belakang malah ributnyaaa,,maklum lah sudah lama tak bersua,,mksdnya berSUA RA,,haha :D

Setelah ada kira-kira satu jam perjalanan,power garda belakang mulai menurun,,dan akhirnya SILENT.. hihii,,menyusul penumpang bangku tengah..


Bermenit-menit kemudian.......................
Suasana mobil masih hening

Sekitar 1 jam kemudian ....................
Jdugg
Gubrak

Barang - barang bawaan pada jatuh, termasuk para penumpangnya pada bangun gara - gara kebentur jendela atopun jok mobil. Ternyata mobil sudah memasuki kawasan terjal, dimana jalannya sudah enggak bersahabat lagi buat tidur -___-
Akhirnyaa,,kita pada bangun. Tapi karna belum pada ngumpul nyawanya kita cuma diam sambil goyang - goyang kanan kiri *efek jalan ngga rata*
Beberapa menit kemudian berasa gempa lokal karna goyangan makin besar. Dan mungkin wajah kita pada ngga karuan sampe pak supir nyeletuk...

" Maaf lho jalannya rusak. Tapi ini jalan alternatif yang nggak macet dan lebih cepet sampe Bromo"
Kita pun mengiyakan dalam hati... *masih ngantuk n males bersuara*

Sekitar setengah jam kemudian telingaku mulai bindeng *biasa kita rasakan seperti budheg, biasanya kalau dari dataran rendah ke dataran tinggi atau sebaliknya*. Dan aku pun mulai lebay,,langsung pake jumper n duduk tegap. Tapi ternyata waktu aku tanya pak supir sudah mau sampai apa belum, si bapak jawab
"Ya belum sih mbak. Paling sebentar lagi..."

Setengah jam berikutnya... jawaban pak supir masih sama :(
Akhirnya posisi duduk ku pun sudah mulai merosot,,sudah mutung nungguin lama tapi belum nyampe juga.. Sambil agak nyandar di jok,,aku pun mulai memposisikan badan buat tidur lagi. Sambil setengah merem,,aq samar - samar liat kelap kelip jauh tapi bagus.. Kemudian...mataku langsung terbelalak dan aku langsung bangun dari posisi wenak ku untuk melihat sinar apa itu. Dan ternyataaa....

Subhanallah...
Itu bintang...
Bintangnya dekeeeeeet banget,,banyaaak banget.. Pokoknya awesome banget lah.. The best star ever i see.
Tapi,,seketika decak kagum ku itu ilang waktu pak supir makin ngebut and jalannya makin terjal n menikung,mana masih gelap pula. It's so horor you know :(
Dari subhanallah langsung berubah jadi astaghfirullah..


_Di Post 1 dst_
Sekitar pukul 4 pagi kita tiba di base camp mobil luar kota macam kita ini. Selanjutnya kita preparasi buat pendakian #halah
Tapi.. Ow owww.. Kita ngga ada yang bawa sarung tangan maupun kaos kaki. Apalagi tudung kepala buat ngangetin. Akhirnya kita beli sarung tangan, topi rajut n kaos kaki @ 10.000.. Belum-belum uda abiz 30.000 cobaa,hiks..

Setelah itu kita naik jeep buat ke dataran yang lebih terjal lagi. Sampai akhirnya tiba di post akhir dimana mobil uda ngga kuat buat naik, akhirnya kita turun n coba untuk jalan. Tapi,,karena belum adaptasi kita ngga ada yang kuat naik dengan udara yang minus sekian. Kita naik kuda,setelah tawar menawar,akhirnya dapet harga 50.000@kuda.


_Berburu Sunrise di Pananjakan_
Sampai di bawah bukit ato apalah kuda berhenti. Akhirnya aku, sipit, roker sama payung naik. Eeee,,jalannya masi gelap n kita ga ada yang bawa senter. Untung hp sipit ada senternya,,tapi ngga ada yang berani, makanya aku yang di depan.
Baru beberapa meter jalan, dari atas ada yang nyenterin balik. Setelah deket,,eee ternyata
" Monggo mbak.. Senternya 5000 aja"

Kita kaget. Karna sebelumnya ada yang nawarin senter tapi harganya 40.000. Wah,,seperdelapan nya niih. Maka kita deal buat beli 1 senter lagi. Ehh,,ternyata apa coba? Korek api (¯―¯٥)

Setelah mendaki.......
berhenti sejenak
mendaki lagi........
berhenti lagi
mendaki dan mendaki kita sampai puncaknya...

Masih gelap sih,,tapi sudah keliatan indah dengan banyak bintang bertaburan. Mungkin klo bisa diambil aku sudah bawa banyak buat oleh - oleh.. hehe

Sambil nungguin sunrise kita pose buat ceprat cepret sebentar *walopun dingin narsis tetep eksis*
Tapi ternyata... suhu diatas lebih dingin dari dibawah...
Kita pun numpang ngangetin badan di deket api penjual jagung bakar..hehe

Beberapa menit kemudian. Selorot sinar oranye sudah muncul di ufuk timur sana. Nggak mau kalah dengan yang lain, kita pun ambil posisi paling depan buat ngambil moment sunrise itu. Walopun aku agak takut ketinggian,,tapi saat itu rasa takutku hilang. Aq berdiri paling depan lengkap dengan kamera. Sedang yang lain,,siaga dibelakangku..

Ini dia beberapa hasil jepretan di saat sunrise ....












Setelah puas foto-foto.. Kita turun,,di sepanjang jalan turun banyak yang menjajakan Bunga Edelweis, mulai dari anak kecil hingga orang dewasa ramai menjual bunga abadi tersebut. Sewaktu turun, si Roker sempat berniat untuk membeli bunga dari salah seirang anak kecil yang membantu ayahnya, kami liat benar kalau badan kecilnya itu bergetar menahan suhu rendah di dataran tinggi ini, kami tanya ternyata ia baru kelas 4 SD , ia membantu ayahnya karena hari ini libur. Bayangkan saja di pagi hari yang suhu minus sekian seorang anak kecil yang kurus dengan gigih menjajakan bunga abadi pada setiap mereka yang lewat, tak peduli badannya menggigil menahan tajamnya hawa dingin Bromo. Akan tetapi si Roker tidak jadi membeli karena harganya terlalu tinggi , 15.000 untuk beberapa gelintir Edelweis kecil. 'Nanti beli di bawah aja deh",begitu kata Roker. Kamipun kembali berjalan turun. Beberapa tangga dari anak kecil tadi ada 2 orang bapak-bapak yang juga menjual Edelweis, mungkin karena melihat kami tadi berbincang dengan anak tadi bapak tersebut menjual dengan gaya sok ramah
"Mari mbak Edelweis nya", oleh si Sipit tidak digubris, hanya diberi senyum saja pertanda tidak membeli
"Mari mbak silahkan",tawarnya lagi pada Roker, tapi respon tetap sama
"Murah mbak Edelweisnya", tawarnya lagi pada Payung tetap dengan respon yang sama pula
"Silahkan MAS, Edelweisnya dipilih", kata bapak itu dengan senyum lebar. Sontak aku menoleh ke belakang, barangkali ada rombongan lain yang ditawari bapak itu bunga Edelweis, akan tetapi tidak ada siapa-siapa dibelakangku, sontak wajahku bengong melihat bapak tadi. Kemudian bapak tersebut segera berucap lagi "Oh maaf mbak silahkan bunganya".
What??? Jadi yang dipanggil MAS tadi aku?? Padahal jelas-jelas aku bawa tas pinggang model cewek begini aku dipangggil MAS. Oh my...
Mendengar ucapan si bapak, spontan si Payung merangkulku sambil berujar "Sakit ya mba dipanggil MAS?" dengan senyum setengah meledek. Aku no comment sambil pasang wajah cemberut. Ketika Sipit dan Roker mendengar, mereka tertawa lantang. Grrrrr,,,rasanya itu hrrrrrr,,,pokoknya susah diungkapkan dengan kata-kata......

Oke, daripada BETE lebih baik kita melaju ke tempat selanjutnya. Yaitu LAUT PASIR dan PASIR BERBISIK..
This is...



Keren kan jepretanku? :p

Dan,,tempat terakhirnya yaitu SAVANA (padang rumput) yang kereen banget. Banyak ditumbuhi tanaman adas (Foeniculi fructus).. Keren banget pokoknya...

Viewnya kayak di film Lord if The Ring



Setelah puas menjelajahi Bromo dan pesona alamnya,,kamipun bersiap pulang menuju Surabaya.
Thanks a lot for Allah atas keindahan alamNya dan kehendakNya sampai akhirnya kami datang dan pulang dengan selamat dan hati senang. Thanks for my parents untuk 'obat penat' nya ini. It's so a great day and very AMAZING.
Thanks too for my besties,,this is unforgetable moment.. :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar