Beginilah kalo jadi blogger amatir. Nulis artikel kapan,,terbitnya kapan. ckckck
No problemo lah yaa,,yang penting terbit ^^9
Kali ini aku ingin sedikit mengulas tentang kehidupan, sebuah cerita, perjalanan, dan pengalaman. Dalam sebuah kisah (mengenai apapun) selalu ada awal dan akhir, right? Begini awalnya................
Menjelang Lebaran Haji 1432 H atau Idul Adha tiba - tiba terbersit keinginan untuk merayakan hari besar itu di Kota Pahlawan sana. Dilema terbesar disini adalah walau dapet jatah 4-5 hari tapi setelah libur langsung dihadang dengan UTS ~hhhzzzzz...
Kalo ditinjau dari jadwal kuliah sebenernya libur dari hari Rabu (24102012) sampe Minggu (28102012), akan tetapi di hari Kamis itu aku waktunya masuk Gallery Ilmu Resep, jadi nggak libur, tapi untungnya cuma pretes sih. Tapi tetep aja nggak libur kan ya? T______T
_Jogja, 23 Oktober 2012_
_Jogja, 25 Oktober 2012_
_Jam 20.00_
_Gaya Baru Malam_
No problemo lah yaa,,yang penting terbit ^^9
Kali ini aku ingin sedikit mengulas tentang kehidupan, sebuah cerita, perjalanan, dan pengalaman. Dalam sebuah kisah (mengenai apapun) selalu ada awal dan akhir, right? Begini awalnya................
Menjelang Lebaran Haji 1432 H atau Idul Adha tiba - tiba terbersit keinginan untuk merayakan hari besar itu di Kota Pahlawan sana. Dilema terbesar disini adalah walau dapet jatah 4-5 hari tapi setelah libur langsung dihadang dengan UTS ~hhhzzzzz...
Kalo ditinjau dari jadwal kuliah sebenernya libur dari hari Rabu (24102012) sampe Minggu (28102012), akan tetapi di hari Kamis itu aku waktunya masuk Gallery Ilmu Resep, jadi nggak libur, tapi untungnya cuma pretes sih. Tapi tetep aja nggak libur kan ya? T______T
_Jogja, 23 Oktober 2012_
Hari ini bawaannya deg degan. Dari semalem udah galau mau pulang atau engga.
Akhirnya sore ba'da kuliah sore cuss hunting tiket. Cari kereta Gaya Baru Malam untuk 2 ekor ngga dapet alias abiz, ada juga yang ekonomi AC (IDR.180.000) mending kemana-mana naek bisnis lah. Banting stir ke Logawa, tulisannya masih sisa 102 seat, eh begitu nyampe depan loket uda amblas ~huwaaaaa
Kembali lagi ke belakang sambil mikir gimana biar bisa pulang malam Jumat besok. Begit nyampe didepan loket masih kekeuh nanya yang Gaya Baru Malam (IDR. 32000) apa masih ada sisa seat, walaupun beda gerbong. Dan kalo Allah sudah berkehendak apa mau dikata. Alhamdulillah dapet 2 seat kosong dan satu gerbong pula. Padahal tadi abiz kan ya? Wallahualam :)
_Jogja, 25 Oktober 2012_
Galau sedikit menjangkit disini. Nggak bisa rileks, takut nanti ada acara mendadak yang ngga bisa ditinggal and akhirnya batal pulang. Yasudah,,tetap berusaha merilekskan diri sampai jam 12.30 nanti. Jam dinding terus berdetak seiring bergantinya waktu dari detik ke menit lalu berganti jam. Dan sampai tiba saatnya pukul 12.30. Berusaha sekuat tenaga untuk fokus pada apa yang ada di depan mata saat ini. Setibanya di Gallery Ilmu Resep (baca Lab. Ilmu Resep), ternyata dapet giliran pretes terakhir. It's OK!! Bermenit-menit menunggu akhirnya tiba giliran kelompok ku, dan alhamdulillah kelar dengan selamat dan cukup ekspress. Pokoknya thanks a lot lah kelompok ku yang pada canggih jawab soalnya, sehingga mempersingkat jalannya pretes :*
Selesai pretes aku langsung ngibrit pulang ke kost and langsung cuss prepare. Yang penting bawa duit quantum satis (secukupnya) and pake baju yang nyaman (nyaman buat tidur :p).
_Jam 20.00_
Dari ba'da Isya' tadi jalan diseluruh penjuru Jogja sudah full, overload malah dengan rombongan takbiran dari berbagai masjid. Ini yang bikin Jogja selalu Istimewa, setiap malam lebaran selalu meriah dengan gema takbir dimanapun. Takbirannya pun tak sekedar pawai berkeliling tapi juga menampilkan hasil kreasi remaja masjidnya. Mulai dari nada takbir, seragam peserta, koreografi, bahkan arak-arakan yang dibawa pun beraneka rupa :)
Oke, back to story. Dengan keadaan yang teramat sangat jejal, akhirnya aku diantar naek sepeda motor. Terpaksa harus berangkat jam segini, padahal kretanya dateng jam 21.40 *penantian yang cukup panjang* (⌣́_⌣̀)
_Stasiun Lempuyangan_
Ternyata di sini pun berjejal ratusan manusia (nggak ngitung sih brapa, cuma emg bnyak banget dari biasanya). Bermenit menit kemudian lautan manusia itu berkurang seiring tibanya kereta tujuan mereka. Sampai tiba saatnya jam besar distasiun menunjukan pukul 22.00. Masih terlambat 20 menit dari jadwal di tiket, itu masih biasa. Sampai tiba-tiba ada seorang cewek yang nanya ke petugas.
"Mas, Gaya Baru Malam dateng jam berapa? Di tiketnya jam 21.40, sekarang sudah jam 22.00"
"Oh, Gaya Baru Malam masih lama mbak. Nanti jam 23.30 paling datangnya, soalnya dari Jakarta juga sudah terlambat 2 jam"
WHAT????? *kemudian nganga*. Ebuset,,ini mah ngga biasa telatnya luar biasa malah,, lama benerrr lah (╥﹏╥)
Masih di lokasi yang sama pukul 23.30....
Entah sejak kapan yang namanya stasiun berubah jadi kuburan seperti ini, sepii.. Semua yang ada di situ terlihat kacau dan sayu, lelah atau ngantuk barangkali, yang jelas itulah wajah - wajah letih di tengah malam. Tak berapa lama, seorang petugas berdiri dan keluar lengkap dengan peluit serta mic ditangannya. Petugas yang lain membunyikan lonceng, pertanda ada kereta yang akan tiba, berharap itu adalah Gaya Baru Malam. Dan...benar saja, yang dinanti pun tiba :D
_Gaya Baru Malam_
Sebenernya ini bukan kali pertama aku naik kereta ekonomi, tapi memang jarang pake yang malem, apalagi cewek, pergi sendiri pula, that's not a good choice for me. Tapi kali ini aku emang nggak sendiri, with my brotha. Aku menamai kereta ini 'Kereta Lelah'. Why? Karna kereta ini start dari Jakarta and finish di Surabaya. Do you know berapa kilo jaraknya? Akupun nggak ngitung, hehe. Yang jelas, dari Jogja ke Surabaya aja butuh sekitar 5-6 jam via kereta, tinggal ditambahin aja dari Jakarta ke Jogja berapa jam. Penumpangnya pun juga penumpang capek, apalagi yang dari Jakarta tujuan Surabaya. Ini lumayan untuk terapi penipisan bokong loh :p . Keadaan saat ini memang sesuai dengan penamaanku, kereta lelah, di pintu gerbong sudah banyak manusia yang pulas walaupun beralaskan koran atau kardus. Bahkan ada yang rela mengambil posisi di depan kamar mandi sekalipun. Dengan sangat hati - hati aku berusaha melewati mereka tanpa membuat mereka terbangun. Ketika sampai dikursi tujuan, disitu juga sedang terbaring pulas seorang anak dipangkuan ibunya. Karna ngga tega alias iba, akhirnya kami terpaksa duduk berderet dibangku hadapannya (yang kebetulan kosong). Aku sempat berpikir keadaanku cukup tidak nyaman untuk perjalanan jauh, karena duduk berjejer rapat seperti ini. Tapi, semua perasaan itu sedikit hilang ketika aku melongok kebawah. Ada suatu hal yan buatku kaget bukan kepalang. Gimana enggak, di kolong kursi ku pun terbujur seorang penumpang dengan pulas, bahkan suara dengkurnya pun terdengar. Masya Allah, perjalanan malam ini sungguh memberi banyak pelajaran berharga untukku. Mulai dari gimana caranya untuk bersabar, belajar untuk berbagi / mengalah, pengorbanan, menghargai orang lain, tentang kasih sayang sepanjang masa, tentang perjalanan panjang di malam hari :)
to be continued....................................